GENMILENIAL.ID - Mata minus, juga dikenal sebagai miopi, adalah kondisi di mana seseorang memiliki kesulitan dalam melihat objek yang jauh. Ini adalah salah satu kelainan refraksi mata yang umum terjadi.
Penderita mata minus biasanya dapat melihat objek dekat dengan jelas, tetapi ketika melihat objek yang jauh, mereka mengalami kabur atau pengaburan.
Mata minus terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata fokus di depan retina daripada di atas retina. Ini terjadi karena mata penderita mata minus memiliki bentuk bola mata yang lebih panjang atau kornea yang lebih melengkung dari biasanya.
Akibatnya, bayangan yang terbentuk di dalam mata menjadi terlalu dekat dengan retina, sehingga menghasilkan penglihatan kabur pada objek yang jauh.
Mata minus dapat memiliki berbagai tingkat keparahan, mulai dari ringan hingga parah.
Beberapa gejala umum mata minus meliputi pengaburan penglihatan pada jarak jauh, kesulitan melihat papan tulis di sekolah atau tanda jalan di jalan, kelelahan mata, sakit kepala, dan ketegangan mata.
Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Polsek Patokbeusi amankan pelaku pembacokan
Gejala ini sering kali muncul pada masa anak-anak atau remaja, dan dapat mempengaruhi kinerja akademik dan aktivitas sehari-hari.
Untuk mendiagnosis mata minus, dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata yang komprehensif, termasuk pengukuran penglihatan jauh dan dekat, serta pemeriksaan refraksi untuk menentukan tingkat keparahan mata minus.
Tes tambahan seperti pemeriksaan tekanan mata dan pemeriksaan kelainan mata lainnya juga dapat dilakukan jika diperlukan.
Pengobatan mata minus dapat melibatkan penggunaan kacamata, lensa kontak, atau prosedur bedah refraktif.
Kacamata atau lensa kontak dengan lensa koreksi minus digunakan untuk mengalihkan fokus cahaya ke atas retina, sehingga memperbaiki penglihatan jauh.
Beberapa orang dengan mata minus juga dapat memilih untuk menggunakan lensa koreksi untuk penglihatan dekat, seperti saat membaca atau bekerja di depan komputer.
Selain itu, prosedur bedah refraktif seperti LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) dan PRK (Photorefractive Keratectomy) dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mengurangi atau menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.
Baca Juga: Peduli dunia pendidikan, PT DAHANA beri bantuan fasilitas air bersih SMP YARMIC di Subang ‘
Artikel Terkait
Sinopsis movie 7 Harry Potter, “Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1”
8 Alasan penyebab pentingnya belajar mengenai pengoprasian komputer bagi siswa!
Saatnya say bye pada tubuh pendek, ini 6 tips meninggikan badan!
Simak hal-hal berikut ini jika Anda sedang menderita penyakit kulit!
10 Rekomendasi HP terbaik menurut genmilenial, yuk lihat!
Tahu hidangan rujak? Buah-buahan ditambah sambal memang mantap!