• Sabtu, 30 September 2023

Otoriterisme banyak terjadi di mana-mana, simak dampak sistem otoriter beserta contohnya!

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 13:20 WIB
Ilustrasi (Pexels)
Ilustrasi (Pexels)

GENMILENIAL.ID - Otoriter merujuk pada suatu sistem atau kepemimpinan yang ditandai oleh kontrol dan kekuasaan yang kuat yang terpusat pada satu individu atau kelompok kecil.

Dalam konteks politik, otoritarianisme adalah suatu bentuk pemerintahan yang otoriter, di mana keputusan-keputusan politik dan kebijakan publik diambil oleh satu individu atau kelompok kecil tanpa partisipasi yang signifikan dari rakyat atau oposisi politik.

Otoriterisme seringkali ditandai oleh ciri-ciri seperti pembatasan kebebasan sipil dan politik, ketidakadilan dalam sistem hukum, penindasan terhadap kebebasan berpendapat, kontrol media yang ketat, serta dominasi dan kekuasaan yang tidak terbatas oleh penguasa otoriter.

Dalam sistem otoriter, oposisi politik seringkali ditekan atau dilarang, dan kebebasan berorganisasi dan berunjuk rasa sering kali dibatasi.

Sejarah mencatat beberapa contoh negara yang diperintah secara otoriter, seperti rezim Adolf Hitler di Jerman Nazi, rezim Josef Stalin di Uni Soviet, rezim Saddam Hussein di Irak, atau rezim Kim Jong-un di Korea Utara.

Baca Juga: Tumbuhan kelapa memiliki banyak manfaat, mulai dari daging sampai airnya!

Dalam kasus-kasus ini, penguasa otoriter memiliki kontrol penuh atas negara dan masyarakat, seringkali dengan penindasan politik, pelanggaran hak asasi manusia, dan penggunaan kekuatan militer untuk mempertahankan kekuasaan mereka.

Ada beberapa faktor yang dapat mendorong munculnya otoriterisme. Salah satunya adalah ketidakstabilan politik atau konflik dalam suatu negara.

Dalam situasi seperti itu, individu atau kelompok yang memiliki ambisi kekuasaan dapat memanfaatkan keadaan untuk mengambil alih kendali pemerintahan dan memperkuat kekuasaan mereka secara otoriter.

Selain itu, ketimpangan sosial dan ekonomi juga dapat menjadi faktor pendorong otoriterisme.

Ketika ada kesenjangan yang besar antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, penguasa otoriter dapat memanfaatkan ketidakpuasan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh kelompok tertentu untuk memperoleh dukungan dan mempertahankan kekuasaan mereka.

Meskipun otoriterisme sering dikaitkan dengan penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia, ada beberapa negara yang memiliki sistem otoriter dengan tingkat kestabilan dan pengaturan yang berbeda.

Baca Juga: Kalian wajib berkunjung ke salah satu tempat wisata alam di Indonesia yang satu ini, Pulau Komodo!

Beberapa negara seperti Singapura atau Uni Emirat Arab memiliki rezim otoriter yang relatif stabil, dengan pembatasan kebebasan politik yang signifikan tetapi juga memberikan stabilitas sosial dan ekonomi bagi warganya.

Penting untuk dicatat bahwa otoriterisme juga memiliki kritik yang kuat. Sistem otoriter seringkali menghambat perkembangan demokrasi, kebebasan sipil, partisipasi politik, dan perlindungan hak asasi manusia.

Halaman:

Editor: Ghin Ninda Wr

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

5 Manfaat konsumsi kacang hijau bagi kesehatan

Rabu, 27 September 2023 | 00:29 WIB

7 Cara mudah mendatangkan jodoh yang bahagia

Senin, 11 September 2023 | 11:40 WIB

Tak usah malu, ini 6 manfaat belajar di usia tua

Rabu, 6 September 2023 | 17:24 WIB

5 Makanan penting untuk menjaga kesehatan usus

Senin, 28 Agustus 2023 | 23:01 WIB
X