GENMILENIAL.ID - Ketua Komunitas Lisangbihwa (Literasi Subang Bihari & Berwibawa) Arum Handayani menyebut bahwa literasi di Kabupaten Subang saat ini sudah mulai menggeliat.
"Awal-awalnya literasi menggeliat di Kabupaten Subang itu sejak adanya Permendikbud No 21 tahun 2015 tentang GLS (Gerakan Literasi Sekolah)," kata Arum Handayani.
Lanjut Arum, dalam Permendikbud tersebut setiap sekolah harus melakukan tiga tahapan GLS, yaitu pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.
"Yang pertama adalah pembiasaan, lima belas menit membaca sebelum pembelajaran dimulai, kemudian tahap keduanya pada tahap pengembangan," tambahnya.
Baca Juga: Hadapi PON XXI Aceh dan Sumut 2024, Muaythai Jabar siap wujudkan target hattrick juara
Dalam tahap pengembangan, kata perempuan yang saat ini menjabat sebagai KSPF SDN Karanganyar Subang ini, anak yang sudah membaca lima belas menit dilatih untuk membuat laporan seperti membuat persentasi dan review buku yang dibaca.
Setelah persentasi dan review buku tersebut jadi, dalam tahap pengembangan, selanjutnya tergantung dari pihak guru pembina ataupun kreatif sekolah, apakah karya tersebut akan dipublikasi atau tidak.
"Apakah karya anak ini mau dipublikasikan di mading atau mau dipublikasikan dalam bentuk jurnal, atau mau ke sosmed, tinggal bergantung ke kreatifitas sekolahnya," kata Arum Handayani.
Baca Juga: Diduga hendak tawuran, 33 pelajar dari 6 SMK di Subang diamankan Sat Reskrim Polres Subang
Berikutnya yang ketiga adalah tahap pembelajaran, kata Arum, Literasi itu harus sudah masuk kedalam pembelajaran.
"Masuk kedalam sintaks model pembelajaran, kan setiap model pembelajaran itu ada sintaks, baik itu PBL, PJBL, kalau sekarang yang lagi ngetrend itu pembelajaran berbasis projek," kata Arum Handayani.
Hal tersebut, dilakukan kedalam setiap jenjang pendidikan sekolah baik itu SD, SMP maupun SMA.
"Semua jenjang, mulai dari pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran harus sudah masuk, hanya memang pendalaman guru dan warga sekolah tentang GLS ini belum merata," ucapnya.
Baca Juga: Resmi dilantik, HIPMI Subang akan lakukan kolaborasi penuh dengan semua stakeholder termasuk KADIN
Artikel Terkait
Profil dan perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan pendidikan bagi perempuan Jawa
Profil lengkap Prof. Dr. Sulianti yang menjadi wajah google doodle hari ini
7 Hal dasar belajar public speaking, salah satunya adalah percaya diri!
Kenakalan remaja, Kompol Bony Yuniar sebut krisis identitas, pemicu terjadinya perubahan prilaku remaja
Salah satu ekskul bergengsi di sekolah, Pramuka memiliki banyak manfaat bagi siswa, lho!
Ceramah Kamtibmas, AKBP Sumarni paparkan tantangan hidup Zilenial (Gen Z) di era tranformasi digital
Pecahkan rekor, Pemda Subang masukan Sisingaan kedalam Kurikulum Mulok Berbasis Budaya Lokal